Penalaran adalah suatu proses berpikir yang
berusaha menghubung-hubungkan evidensi-evidensi menuju kepada suatu kesimpulan
yang masuk akal. Ini berate kalimat-kalimat yang diucapkan harus dapat
dipertanggungjawabkan dari segi akal sehat atau harus sesuai dengan penalaran. Jadi, Penalaran induktif adalah proses
penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum
berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut induksi.
METODE INDUKTIF
Metode berpikir induktif adalah
metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke
umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena
sejenis yang belum diteliti.
Bentuk-bentuk
penalaran induktif
Di dalam penalaran induktif terdapat tiga bentuk penalaran induktif,
yaitu generalisasi, analogi dan hubungan kausal.
A.
GENERALISASI
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari
sejumlah gejala atau peristiwa yang serupa untuk menarik kesimpulan mengenai
semua atau sebagian dari gejala atau peristiwa itu.
Contoh:
• Dicky adalah seorang polisi, dia berambut cepak.
• Alfa adalah seorang polisi, dia berambut cepak.
Generalisasi: semua polisi berambut cepak
Generalisasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu, generalisasi tanpa loncatan induktif dan generalisasi dengan loncatan induktif.
1. Generalisasi tanpa loncatan induktif:
• Dicky adalah seorang polisi, dia berambut cepak.
• Alfa adalah seorang polisi, dia berambut cepak.
Generalisasi: semua polisi berambut cepak
Generalisasi dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu, generalisasi tanpa loncatan induktif dan generalisasi dengan loncatan induktif.
1. Generalisasi tanpa loncatan induktif:
Generalisasi tanpa loncatan induktif
adalah generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan
diselidiki.
Contoh: sensus penduduk
2. Generalisasi Dengan Loncatan
Induktif
Generalisasi
Dengan Loncatan Induktif adalah generalisasi dimana kesimpulan diambil dari
sebagian fenomena yang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang
belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang
memakai celana pantalon.
B.
ANALOG
Analogi dilakukan karena antara
sesuatu yang diabandingkan dengan pembandingnya memiliki kesamaan fungsi atau
peran. Melalui analogi, seseorang dapat menerangkan sesuatu yang abstrak atau
rumit secara konkrit dan lebih mudah dicerna. Analogi yang dimaksud adalah
anlogi induktif atau analogi logis. Analogi induktif ( kias ) adalah suatu
proses penalaran yang bertolak dari dua peristiwa atau gejala khusus yang satu
sama lain memiliki kesamaan untuk menarik sebuah kesimpulan.
Contoh analogi induktif :
Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak
berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia
apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu
merunduk.
C. HUBUNGAN
KAUSAL
Kausal adalah merupakan prinsip
sebab-akibat yang di haruri dan pasti antara gejala kejadian, serta bahwa
setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan
eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya ,
merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan.
Tujuan
Kausal
Tujuan kausal terdapat dalam hubungan kausal dapat berlangsung
Tujuan kausal terdapat dalam hubungan kausal dapat berlangsung
Contoh Kausal :
Kemarau tahun ini cukup panjang. Sebelumnya, pohon-pohon di
hutan sebagi penyerap air banyak yang ditebang.
Macam hubungan kausal :
Macam hubungan kausal :
a.
Sebab-
akibat
Contoh : Kebakaran rumah di daerah Jakarta Barat mengakibatkan kerugian yang besar.
Contoh : Kebakaran rumah di daerah Jakarta Barat mengakibatkan kerugian yang besar.
b.
Akibat
– Sebab.
Contoh : Bobi tidak berhasil dalam kompetisi idola cilik disebabkan dia sedang radang tenggorokan.
Contoh : Bobi tidak berhasil dalam kompetisi idola cilik disebabkan dia sedang radang tenggorokan.
c.
Akibat
– Akibat.
Contoh : Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.
Contoh : Ibu mendapatkan jalanan di depan rumah becek, sehingga ibu beranggapan jemuran di rumah basah.
SUMBER
:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/04/definisi-penalaran-induktif-dan-contohnya/
Akhaadiah, Subarti, dkk. Pembinaan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta:
Penerbit Erlangga, 1990.
SYIFA NURJUANITA
16210802
3EA19
BAHASA INDONESIA 2#
DOSEN : DESI RESTIANI
oke....
BalasHapus