Jumat, 29 Oktober 2010

BAB3 KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN

A. PENDEKATAN KESUSASTRAAN

    IBD, yang semula dinamakan “Basic Humanities”, berasal dari bahasa Inggris “The Humanities” yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Jadi, the humanities berkaitan dengan masalah nilai, yaitu nilai kita sebagai “Homo Humanus”. Pada umumnya the humanities mencakup filsafat, teologi, seni, dan cabang-cabangnya termasuk sastra, sejarah, cerita rakyat, dan sebagainya. Seni merupakan ekspresi yang mempunyai nilai-nilai lebih fleksibel, baik isinya maupun cara penyampainnya. Karya sastra dan bahasa juga mempunyai peranan penting dalam berkomunikasi antar kegiatan manusia. Dalam Ilmu Budaya Dasar sastra tidak diajarkan sebagai salah satu displin ilmu. Karena sastra digunakan sebagai alat untuk membahas masalah-masalah kemanusiaan yang dapat membantu mahasiswa untuk menjadi lebih humanus.

B. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA

    Dalam istilah bahasa asing prosa disebut juga dengan narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Sedangkan dalam bahasa Indonesia istilah prosa sering diartikan menjadi cerita rekaan dan definisi sebagai bentuk cerita atau prosa kisah yang yang mempunyai pemeran, pelaku, peristiwa, dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan pada umumnya, dipakai untuk roman, novel atau cerita pendek.

    Dalam kesusastraan Indonesia dapat mengenal jenis prosa lama maupun prosa baru, yaitu:

    A. Prosa lama meliputi :

    1. Dongeng
    2. Hikayat
    3. Sejarah
    4. Epos
    5. Cerita pelipur lara

    B. Prosa baru meliputi :

    1. Cerita pendek
    2. Roman/novel
    3. Biografi
    4. Kisah
    5. Otobiografi

C. NILAI-NILAI DALAM PROSA FIKSI

  
  Prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra. Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra, antara lain :

1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
  • Pembaca mendapatkan pengalam sendiri dalam peristiwa atau kejadian yang dikisahkan.
  • Pemnbaca dapat mengembangkan imajinasi untuk mengenal daerah atau tempat asing yang belum pernah dikunjungi.
  • Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya untuk mencapai sukses.

2. Prosa fiksi memberikan informasi
  • Dalam novel memberikan informasi sejarah kehidupan masa lalu, masa kini banhkan kehidupan di masa mendatang.

3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural
  • Novel yang berlatar belakang perjuangan revolusi seperti jalan tak ada ujung, misalnya menggambarkan suatu tindakan heroisme yang mengagumkan dan memberikan kebanggaan oleh generasi muda sekarang yang tidak mengalaminya secara fisik.

4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
  • Seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.

D. ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI

       
Puisi dipakai sebagai media sebagai sumber  belajar sesuai dengan tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar. Puisi adalah pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
        Kepuitisan, keartistikan, atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisi dengan menggunakan:

1. Figura bahasa
seperti gaya personifikasi, metafora, perbandingan, alegori sehingga  puisi menjadi lebih segar, hidup, menarik, dan memberi kejelasan gambaran angan.
2. Kata-kata ambiquitas
yaitu kata-kata yang bermakna ganda dan banyak penafsiran.
3. Kata-kata berjiwa
yaitu berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
4. Kata-kata konotatif
yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi tertentu.
5. Pengulangan berfungsi
untuk mengintensifkan hal-hal yang didiskusikan, sehingga lebih menggugah hati.
        Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut:

1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.

        
Manusia senantiasa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas. Puisi juga dapat memberikan kepada para mahasiswa memiiki kesadaran (insight-wawasan) yang penting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.

2. Puisi dan kesadaran individual.

        
Puisi diajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusi, baik orang lain maupun diri sendiri. Karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia.

3. Puisi dan kesadaran sosial.

        
Puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang berupa:
  • Perjuangan untuk kekuasaan
  • Konflik kepada sesamanya
  • Penderitaan atas ketidak adilan
  • Pemberontakan terhadap hukum Tuhan
SUMBER : "DIGITAL BOOK UNIVERSITAS GUNADARMA 2010/2011"

SYIFA NURJUANITA
16210802
1EA19 

http://chipachupz.blogspot.com/2010/10/konsepsi-ilmu-budaya-dasar-dalam_29.html 

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar